Pada suatu malam Abu Panton sedang
muthala'ah kitab Mazahibul Arbaah di dalam
Balee Beuton, tanpa beliau sadari beliau
tertidur dengan kitab diatas dadanya. Ketika
sudah larut malam beliau terbangun dan
begitu terkejut ketika mendapati Abon
sedang duduk di dekat kepalanya.
Saat itu Abon bertanya pada Abu Panton
“peu kitab nyan (Itu Kitab apa)“ ? Tanya
Abon seraya menunjuki ke arah kitab yang
ada pada Abu,
“kitab mazahibul arbaah Teungku,
geupeugah taleuk 3 sigoe kheun jatuh satu
(Kitab Mazahibul Arba'ah, termaktub di sana talak tiga sekali ucap jatuh satu)”. Jawab abu.
(Saat itu Abon masih dipanggil Teungku) “nyan salah (Itu salah)“. Kata Abon
Mendengar komentar Abon demikian Abu merasa penasaran, sehingga beliau bertanya,
“meunye memang salah peu alasan, inoe kameutuleh lagee nyo”. (Kalau memang benar
salah, apa alasannya karena di sini tertulis speerti itu)
“pokok jih nyan salah, Yakin mantong peu yang lon peugah, (Pokoknya itu salah, percaya
dan yakini saja seperti yang saya kemukakan)” jawab Abon seraya mondar mandir dalam
balee beuton sambil membawa kitab mazahibul arbaah yang ada di tangannya. Dengan
jawaban Abon yang demikian Abu Panton merasa tidak ada yang perlu ditanyakan lagi dan
meyakini saja apa yang dikatakan Abon. Tetapi yang lebih mengherankan, sambil berputar
putar Abon mengupas persoalan ini panjang lebar hingga Abu Panton tidak mampu
menjangkau surah (penjelasan) Abon yang begitu tinggi.
Abu Panton baru tahu kebenaran yang telah disampaikan Abon ketika beliau menunaikan
ibadah haji ke Baitullah pada tahun 1986 dan membeli kitab Syarah Zulkhani, Syarah
Muwatha' Imam Malik yang di dalamnya termaktub surah yang sama persis seperti yang
Abon jelaskan sambil jalan beberapa tahun yang lalu. Padahal kitab tersebut tidak ada
dalam maktabah Abon. Jangankan Abon pernah memutala’ah kitab tersebut, mungkin
melihat pun tidak. Abu Panton mengemukakan, ini bukti bahwa Abon kasyaf. Abon banyak
mendapat ilham dari Allah SWT. Termasuk banyak hal tentang situasi politik di masa
mendatang yang Abon sampaikan, Abu Panton kemudian menemukan bukti kebenarannya.
Semoga Allah tempatkan Abon dan Abu Panton di tempat yang layak di SyurgaNya.
Dan semoga Allah curahkan kepada kita semua manfaat dari ilmunya.. aamin