Rosnida Sari sudah berani dan bangga mengatakan: “Berdasarkan pengalaman tersebut saya lalu mencoba mencoba menjadi ‘jembatan’ perdamaian bagi umat Kristiani dan Islam di kota saya sekarang, Banda Aceh. Saya kira sudah saatnya saya ‘membalas’ kebaikan mereka dengan menjadi semacam ‘pembawa damai’ untuk agama dan budaya yang berbeda ini.”Ujar Rosnida Sari.
Kita dapat melihat bahwa Dosen ini mencoba mereduksi kesakralan Islam, hingga ia menganggap perbedaan Islam dan Kristen adalah perbedaan budaya. Bahayanya, Mahasiswa UIN Ar Raniry yang ikut belajar ke gereja bersama dosen ini sudah mulai tertarik mengikuti kegiatan ini.
Pemurtadan yang pernah ditumpas dan diperangi oleh Khalifah Abu
Bakar, sekarang Kristenisasi atau Pemurtadan kembali muncul di tanah
Serambi Mekkah, “Nyoe neu tumei Dosen nyan peugoet lage Si Ayyub
Jeunieb”.
Sebarkan Informasi ini jika Anda tidak mau kristenisasi dan
pendangkalan Akidah merajalela dibumi Serambi Mekkah dengan cara sangat
licik oleh Misionaris, dan beritahu kepada orang tua yang ada dikampung
jangan sampai Anaknya menjual Akidah di Banda Aceh, dan sampaikan kepada
Rakyat Aceh Jangan sampai Mesjid Raya Baiturrahman berubah Kubah
seperti yang telah terjadi di Andalusia Kubah Mesjid yang begitu megah
menjadi Kubah Gereja.Sumber : Facebook Seuramo Mekkah